Senin, 22 November 2010

Anne of Green Gables

Pada awalnya, sebenarnya aku sama sekali tidak berniat untuk membeli buku ini. Terlebih sebelumnya aku juga belum pernah mendengar judulnya. Namun siang hari itu, ketika mampir di sebuah TB dan hampir menghabiskan waktu 15 menit berputar-putar untuk mencari sebuah buku, seseorang merekomendasikan Anne of Green Gables untuk sebaiknya kumiliki .

Sebelum membeli aku membolak balik buku ini, agar sedikit tahu tentang isinya. Ini adalah sebuah novel. Tulisan BEST SELLER yang tercetak di sampul depan membuatku mulai yakin bahwa buku ini semestinya lebih dari sekedar novel biasa. Pandanganku pun mulai mengeja kalimat di bagian atas sampul depannya, "Novel klasik yang penjualannya mengalahkan Harry Potter, To Kill a Mockingbird, dan Gone with the Wind!" Wow, keren juga, jadi semakin penasaran sama ni buku. Dan akhirnya dengan bermodal Bismillah, aku ambil Anne of Green Gables.

Ketika mulai membaca, halaman per halaman ku tekuni. Kubaca dengan seksama karena ingin tahu seperti apakah isi ceritanya. Sampai di halaman dua puluh, rasa bosan mulai menghinggapiku. Kata-kata yang tersusun dan kalimat-kalimatnya membuatku sedikit lelah. Aku berhenti sejenak, mengambil jeda. Selang beberapa menit kemudian kulanjutkan bacaan. Tak perlu waktu lama ketika pikiranku mulai membuat kesimpulan "kalau seperti ini ceritanya ya masih puluhan kali bagusan HarPot." Lelah dengan runtutan kalimat yang ketika dibaca seakan tiada ujung dan tak ada henti, aku pun mulai mencapai status Bosan Tingkat Menengah. Buku ini pun kututup. Pasti ada yang salah dengan buku ini, pikirku. Jika di sampul depan dikatakan bahwa penjualannya mampu mengalahkan HarPot, bisa jadi mungkin kekurangannya adalah di penterjemahannya. Karena sering terjadi, buku "luar" itu ketika dibaca menjadi kurang menarik karena diterjemahkan dengan kata-kata yang kaku dan tidak lugas.

Esok harinya, Anne kembali kubuka. Karena sudah terlanjur kudung dibeli, jadi ya aku memantapkan hati untuk tetap membacanya hingga akhir. Buku ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis yatim piatu berusia 11 tahun, Anne Shirley, yang diadopsi oleh dua bersaudara Marilla dan Mathew Cuthbert. Anne adalah seorang gadis kecil yang penuh dengan imajinasi, periang, suka berkhayal dan sangat gemar berbicara. Kegemaran berbicaranya inilah yang membuatku bosan membaca buku ini (pada awalnyal). Karena terkadang 2 halaman penuh bisa dihabiskan hanya untuk mendengarkannya berbicara. (memang buku bisa bicara ya :p)

Semakin jauh membaca Anne, ternyata aku semakin terbiasa dengan gaya bahasa yang disajikan. Aku mulai tertarik dengan sosok Anne di cerita ini. Bagaimana kepolosan, keceriaan dan kekonyolannya. Dan sesuai dengan deretan kalimat yang tertera di sampul depan, aku pun mulai setuju jika buku ini dikatakan sarat akan kasih sayang, persahabatan, dan imajinasi. Membaca buku ini membuatku banyak berkhayal dan juga bisa dikatakan sedikit merenung. Mengkhayalkan tentang keindahan Desa Avonlea, merenungi indahnya persahabatan dan mengesampingkan permusuhan, tentang apa itu mimpi, cita dan kehendak Tuhan. Dan salah satu yang membuatku menyukai buku ini adalah kasih sayang dan tulusnya cinta Anne kepada orang-orang terdekatnya. Menurutku, buku ini sarat akan berbagai pesan moral.

Dan pada akhirnya setelah buku ini selesai kubaca, aku akui bahwa ia memang tidak sehebat Harry Potter (bagiku, saat ini). Tapi selama beberapa hari sosok Anne terus berputar-putar di pikiranku. Aku jadi mulai sering bermimpi (singkatnya berkhayal), akan segala impian yang ingin kuraih. Dan terkadang merenungi akan hari-hari yang telah kulewati. Disini aku kagum akan persahatan Anne dan Diana, persaingan Anne dan Gilbert di sekolah serta bagaimana cintanya Marilla, Anne dan Mathew. Mungkin saat awal membaca (dengan runtutan kalimat yang panjang), kita akan langsung merasa jenuh dengan gaya bahasa ceritanya. Tapi buku sejumlah 500 halaman ini menurutku baik untuk dibaca. Bacalah hingga akhir dan kita akan menemukan bahwa buku ini "sedikit mengagumkan"! =)


Buku pertama ini berakhir saat Anne berusia 16 tahun.
Dan aku akan memastikan bahwa aku akan memiliki buku lanjutannya yang ke2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar