Kamis, 25 November 2010

dwilogi Padang Bulan

Buku berwajah dua ini lumayan "sedikit" menarik perhatianku saat pertama sekali aku melihatnya berdiri tegak diantara buku-buku baru yang dijejerkan di sebuah toko buku. Namun karena krisis keuangan yang melanda saat itu, kuurungkan niat sementara untuk membelinya.

Waktu berjalan, dan aku hampir terlupa dengan Padang Bulan ketika sempat sebelumnya mendengar seseorang berkata: "Andrea Hirata sudah mulai kehilangan ide dan tulisannya tidak punya kekuatan seperti dulu, terbukti dari buku-bukunya yang tidak berlabel Best Seller lagi". Kurang lebih begitulah kata seseorang tsb padaku saat itu. Dan dikarenakan kata-kata itu diucapkan oleh seseorang yang cukup berpengaruh (menurutku) di bidang perbukuan, maka aku pun berpikir ulang untuk menempatkannya di lemari bukuku. Hm... ternyata kusadari kemudian bahwa begitu dahsyatnya sebuah citra dan kata. Ia mampu mempengaruhi dan merubah paradigma seseorang dalam kurun waktu hanya sesaat.

Hari-hari selanjutnya aku mulai mengesampingkan Padang Bulan dalam daftar target buku di memoriku. Namun, yang namanya kesempurnaan memang tidak lah pernah melekat pada karya seorang manusia. Dan (menurutku) karya yang baik-bagaimana pun serta apa pun itu-akan tetap dicari dan diminati meski oleh segelintir orang. Ntah karena mereka tidak mengerti apa itu sastra atau hanya ikut-ikutan. Entah.. aku pun kurang mengerti akan sastra. Yang aku tahu, saat itu dimana-mana orang mulai membicarakan Padang Bulan. Tidak di Fb dan juga teman-temanku. Yang akhirnya kembali membuatku berfikir ulang.. Aku ingin tahu bercerita tentang apakah buku ini. Dan puji syukur bagi Allah, sahabat-sahabatku (Dita,Ria,Cmon dan Sara) menghadiahkan Padang Bulan sebagai kado ultahku tepat di saat aku ingin membelinya. Many thanks for u all friends, may Allah always blesses you.. =) Dwilogi Padang Bulan pun segera kubaca tuntas lembar per lembar. Hingga tiba di halaman penghujung yang membuatku akhirnya berkata "Aku tak menyesal memiliki buku ini".

Ok, sekian dulu prolognya dan mari sedikit bercerita tentang dwilogi Padang Bulan bersama Salman Faridi beserta penambahan dan sedikit gubahan... ^_^

Rabu, 24 November 2010

Jarak

Aku namakan ia jarak
Karena tak selalu ia dekat, kadang jauh
Menjauh sejauh pandangan yang mampu ku tangkap
Namun, kadang tak selalu juga ia jauh
Terkadang ia dekat
Sangat dekat seakan rasanya aku bisa menyentuhnya

Tapi.. dimanapun ia, tetap ia kunamakan jarak
Karena hingga saat ini aku belum jua bisa menyambanginya.

Senin, 22 November 2010

Anne of Green Gables

Pada awalnya, sebenarnya aku sama sekali tidak berniat untuk membeli buku ini. Terlebih sebelumnya aku juga belum pernah mendengar judulnya. Namun siang hari itu, ketika mampir di sebuah TB dan hampir menghabiskan waktu 15 menit berputar-putar untuk mencari sebuah buku, seseorang merekomendasikan Anne of Green Gables untuk sebaiknya kumiliki .

Sebelum membeli aku membolak balik buku ini, agar sedikit tahu tentang isinya. Ini adalah sebuah novel. Tulisan BEST SELLER yang tercetak di sampul depan membuatku mulai yakin bahwa buku ini semestinya lebih dari sekedar novel biasa. Pandanganku pun mulai mengeja kalimat di bagian atas sampul depannya, "Novel klasik yang penjualannya mengalahkan Harry Potter, To Kill a Mockingbird, dan Gone with the Wind!" Wow, keren juga, jadi semakin penasaran sama ni buku. Dan akhirnya dengan bermodal Bismillah, aku ambil Anne of Green Gables.