Selasa, 05 Oktober 2010

Hari Ini...

Hari ini... apakah akan kembali kuhabiskan waktu seharian dirumah? Tanpa melihat dunia dan hanya terpekur di kamar.. Sungguh menjemukan. Berharap sedikit kekuatan agar kaki sanggup untuk berdiri tegak dan menantang sang mentari.

Kemarin hampir seharian penuh waktu ini kuhabiskan di kamar. Tergolek bertekuk di ranjang menahan beratnya kepala yang ternyata tak bisa diajak untuk kompromi. Telinga berdengung, seluruh kepala sakit, ditambah suhu tubuh yang mulai tidak stabil membuatku rasanya ingin meninggalkan jasad ini untuk sesaat.
Entah perasaan apa ini.. tapi aku tahu kian hari berat tubuhku kian menyusut meskipun tak ada yang menyadari jika tak benar-benar diperhatikan.

Sehari sebelumnya, tanpa sebuah perencanaan aku nekat pergi ke Lampuuk. Meskipun tahu beratnya kepala mulai membayangi dari pagi di hari itu. Tapi ya.. bukan Karzel namanya kalau betah nghabisin waktu-waktu hanya dirumah.. hehe.. (apalg hr Minggu :p).. Akhirnya ya ambil keputusan buat pergi. Waktu mu pergi sebenarnya juga udah punya firasat habis ini pasti akan sakit. Tapi keinginan hati memang ingin pergi, ingin keluar menyapa dunia..

Jarak Beurawe-Lampuuk tidak bisa juga dikatakan dekat, ditambah dengan kondisiku yang sebenarnya memanglah tidak terlalu mendukung, alhasil saat perjalanan pulang rasanya hampir tak sanggup lagi tangan ini mencengkram gas motor. Hanya diam dan berusaha memacu'a secepat mungkin agar lekas sampai kerumah. Saat itu aku membonceng kakak sepupu, jadi tak ingin membuatnya gelisah dengan wajahku yang mulai memucat. Aku pun mulai bercanda dengannya ketika kami ke peunayong utk belanja dan mencari dendeng pesanan mama. Sehingga mungkin isyarat wajahku hanyalah tampak sebagai sebuah keletihan akibat perjalanan yg lumayan jauh.

Sesampai dirumah Iqamah Maghrib baru saja selesai. Selesai shalat tiba-tiba aku menangis di atas sajadahku. Perasaanku begitu sendu.. Dan aku teringat seraut wajah yang kutemui di Lampuuk tadi. Aku, menjadi penyemangat bagi diriku sendiri saja terkadang tak bisa, bagaimana mungkin mampu menjadi penyemangat bagi orang lain.

Malam itu aku tertidur lebih awal, tak sanggup berpikir lebih banyak.. Dan tadi malam selesai shalat Maghrib, aku menerima telepon dari seseorang. Di tengah pembicaraan tiba-tiba aku merasa mual yang sangat. Aku pun minta izin ke kamar mandi. Dan di kamar mandi keluarlah isi perutku bercampur dengan sesuatu yang tidak pernah kubayangkan. Tidak banyak memang, tapi terus membuatku bertanya sampai detik ini. Ada apa denganku?.. Kerongkonganku perih dan akhirnya kuputuskan untuk makan malam dan shalat isya saat itu.

Sekarang, saat ini.. jika seandainya saja bisa ingin rasanya memenggal kepala ini untuk sejenak kemudian meletakkannya di sudut kamar, meminjam kepala yang lain (hm.. ada yang nyewa ngga ya?? :p) untuk sementara. hingga hilang beratnya baru kukenakan kembali. Perut jg mulai mengocok minta isinya dikeluarkan lagi, ulu hati mulai menusuk menanamkan perih.

Disini hujan.. terus menerus dari pagi. Menghantarkan rinduku.. Rindu pada semua orang. Ingin kusapa tapi tak ingin ada kegelisahan. Hujan.. Pintaku pada Tuhan.. Untuk selalu menjaga orang-orang yang kusayangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar