Rabu, 29 September 2010

Renungku

Hari ini aku tahu mengapa begitu banyak kerutan di wajahmu Ibu. Hari ini aku tahu mengapa kian hari matamu menjadi kian sayu, yang t'kadang tidak sepadan dengan usiamu. Meskipun aku belum menjadi seorang ibu tapi aku mulai belajar. Mulai belajar untuk memahami kehidupan seperti apa yang engkau jalani, walau memang tentu saja tak akan bisa disamakan.

Hari ini aku tahu apa artinya seorang Ibu bagi keluarganya. Apa artinya ia bagi suaminya. Ia lah yang menjadi cahaya bagi rumahnya, ia lah yang menjadi pelita saat keadaan dilanda gelap gulita. Ia lah yang membawa obor penerang, yang mampu berdiri sekokoh karang, yang mampu bertahan dari berbagai keadaan, bahkan dari beberapa ujian dalam satu keadaan.



Ia akan berbuat apa pun untuk keluarganya. Ia lah yang melindungi dan menjaga kehormatan keluarganya. Ia yang menjaga martabat suaminya. Ia yang akan dengan sepenuh hati dan cinta menjaga anaknya ketika masih berada dalam kandungan, menyusuinya, hingga membesarkannya.

Ia yang mampu menahan badai dengan keluasan hatinya, yang mampu menyimpan setiap beban hingga keriput-keriput kecil mulai memudarkan kecantikannya, tanpa ada seorang pun yang tahu. Bahkan disaat tak ada satu pundak pun yang bisa menjadi sandaran baginya, ia kan tetap bisa menghadapinya.

Hari ini aku tahu mengapa surga berada di bawah telapak kakimu. Hari ini aku tahu mengapa Tuhan begitu memuliakanmu. Mengapa Tuhan begitu memuliakan setiap wanita. Maka berbahagialah... Berbahagialah ketika engkau dilahirkan sebagai seorang wanita dan di anugerahkan untuk menjadi seorang Ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar